sumber gambar |
:Ge
Malam-malam berlalu begitu saja, Ge. Tak ada yang istimewa, kantukku menghilang, seseorang berkabar bahwa kantukku diculik peri malam.
Mataku sudah memiliki kantong, begitu besar. Syukurnya, jika airmataku ruah, kutampung saja di kantong itu. Jadi, tak perlu ada isak tiap malam. Tak perlu ada nyanyian pilu yang mengganggu.
Tersebab kantukku yang menghilang, dahagaku akan kopi pun menghilang. Aku sudah mulai lupa rasanya. Tak perlu lagi kopi hanya untuk sekedar begadang menyelesaikan masalah-masalah rumit di kepala.
Aku lupa rasa kopi, Ge, kau pun sudah tak lagi mengajakku ke warung itu. Meneguk secangkir kopi sambil berkelakar tentang kehidupan.
Bagaimana rasanya secangkir kopi, Ge?
Kantong mataku makin besar, wajahku memucat, rambutku awut-awutan dan masalah di pikiranku ... tak jua selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar