Dari Murobbi ke Murobbi
Saya mengenal tarbiyah sejak berseragam abu-abu. Berawal dari mentoring tiap Jum'at, duduk melingkar di bawah pohon, mempelajari banyak hal. Belajar mulai dari akidah, akhlak, adab sampai belajar bikin martabak telur hehe. Kompleks dan menyenangkan.
Sepanjang perjalanan 14 tahun liqo, banyak hikmah yang bisa saya pelajari. Jatuh dan bangun dengan temen-temen liqo dan murobbi yang berbeda-beda. Ibarat pelangi, masing-masing punya warna dan keindahan tersendiri.
Tak dapat dipungkiri bahwa akan ada masa di mana kita akan pindah kelompok, bertemu dengan saudara yang lain, karena kita sepakat bahwa dunia tak selebar daun kelor, kita punya saudara yang lain selain anggota liqo kita, maka mari kita berlomba menemukan hikmah dari orang-orang baru di kelompok yang baru.
Sedih? Tentu saja!
Saya mengenal tarbiyah sejak berseragam abu-abu. Berawal dari mentoring tiap Jum'at, duduk melingkar di bawah pohon, mempelajari banyak hal. Belajar mulai dari akidah, akhlak, adab sampai belajar bikin martabak telur hehe. Kompleks dan menyenangkan.
Sepanjang perjalanan 14 tahun liqo, banyak hikmah yang bisa saya pelajari. Jatuh dan bangun dengan temen-temen liqo dan murobbi yang berbeda-beda. Ibarat pelangi, masing-masing punya warna dan keindahan tersendiri.
Tak dapat dipungkiri bahwa akan ada masa di mana kita akan pindah kelompok, bertemu dengan saudara yang lain, karena kita sepakat bahwa dunia tak selebar daun kelor, kita punya saudara yang lain selain anggota liqo kita, maka mari kita berlomba menemukan hikmah dari orang-orang baru di kelompok yang baru.
Sedih? Tentu saja!